Kelengkapan Administrasi Perpustakaan Desa dan Informasi Seputar Koleksi Buku
Setiap perpustakaan desa haruslah memiliki administrasi perpustakaan desa untuk mencatat semua keperluan administrasi. Banyaknya buku yang ada pada perpustakaan harus dicatat secara rapi dan detail. Hal ini bertujuan agar buku-buku yang ada tidak hilang secara tidak jelas. Sehingga keluar masuknya buku baik saat dipinjam dan dikembalikan harus dicatat peminjamnya.
Buku-buku yang ada pada perpustakaan desa haruslah dicatat dengan rapi dan disusun sesuai dengan jenisnya. Bertujuan agar para pengunjung perpustakaan desa bisa dengan mudah menemukan buku yang dicari. Hal ini sesuai dengan arti perpustakaan sebagai tempat untuk mencari informasi. Dengan datang ke perpustakaan desa pasti berharap bisa menemukan banyak informasi.
Banyaknya koleksi yang dimiliki mengharuskan administrasi perpustakaan desa dikerjakan secara rapi. Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan desa sangat beragam dan terus bertambah. Perpustakaan desa terus menambah koleksi buku dengan melakukan beberapa cara. Selain itu, koleksi buku yang ada juga dibedakan berdasarkan isi dan bentuknya, lebih jelasnya semua diuraikan dibawah ini.
Perbedaan Perpustakaan Desa dengan Perpustakaan Umum
Pengertian perpustakaan secara umum yaitu tempat untuk menyimpan dan mengumpulkan segala macam bentuk buku maupun bukan berbentuk buku. Selain ada perpustakaan umum, saat ini juga sedang dikembangkan perpustakaan desa. Kedua perpustakaan tersebut tidak ada bedanya, hanya saja semua administrasi perpustakaan desa dikelola oleh pemerintah desa.
Secara khusus perpustakaan desa adalah sebuah layanan publik yang dikembangkan dari, oleh, untuk masyarakat ke masyarakat. Berbeda dengan perpustakaan umum yang dikelola dan dikembangkan untuk masyarakat umum. Tujuan adanya perpustakaan desa adalah untuk memenuhi segala bentuk informasi yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga diharapkan akan tumbuh kesadaran membaca masyarakat semakin luas.
Kelengkapan Administrasi yang Harus Ada di Perpustakaan Desa
1. Buku induk perpustakaan desa
Semua perpustakaan desa haruslah memiliki administrasi perpustakaan desa yang jelas dan tersusun rapi. Salah satu administrasi yang harus ada di perpustakaan desa adalah sebuah buku induk. Buku induk merupakan buku yang mencatat semua inventaris di perpustakaan desa. Dengan adanya buku induk bisa lebih memperjelas apa saja inventarus yang dimiliki perusahaan.
2. Kartu dan buku peminjam
Konsep perpustakaan desa bisa meminjamkan buku kepada siapapun yang ingin membacanya. Maka dari itu, perpustakaan desa haruslah memiliki kartu dan buku untuk peminjam. Jadi buku yang dipinjam bisa dicatat secara jelas, sehingga ketika dikembalikan juga akan dicatat kembali. Hal ini penting dilakukan agar buku yang dipinjam tidak hilang sembarangan.
3. Buku keuangan perpustakaan
Kelengkapan administrasi perpustakaan desa yang lainnya adalah buku keuangan perpustakaan. Walaupun perpustakaan bukan lembaga keuangan, namun tetap harus mencatat segala macam bentuk pemasukan dan pengeluaran. Seperti uang hasil donasi, denda keterlambatan pengembalian buku, dan segala bentuk pengeluaran. Sehingga semua menjadi jelas agar segala macam bentuk keuangan tidak menjadi masalah.
4. Kartu pesanan
Kartu pesanan ini digunakan untuk mencatat semua pesanan buku yang diinginkan oleh peminjam. Sebuah kartu pesanan biasanya dibutuhkan jika buku yang Anda cari ternyata tidak ada. Catatan yang dibuat bisa diserahkan kepada pengelola perpustakaan desa. Jika buku yang dipesan sudah ada biasanya akan diberikan ketika Anda datang lagi.
5. Komputer
Anda pasti akan bertanya-tanya tentang komputer sebagai salah satu kelengkapan administrasi perpustakaan desa. Komputer akan digunakan para pengunjung untuk mencari daftar buku yang dicari. Jika memang buku tidak ada pasti tidak terdapat informasi pada komputer. Dengan menggunakan komputer, mencari buku yang diinginkan jauh lebih mudah dan cepat.
Beberapa Cara Dalam Proses Pengadaan Koleksi Buku Perpustakaan
1. Bisa membeli langsung
Pengadaan koleksi buku perpustakaan desa bisa dilakukan dengan beberapa cara. Jika pemerintah desa ingin menyediakan buku-buku baru, maka bisa membeli secara langsung. Agar pembelian buku tidak terlalu mahal bisa memesan secara khusus di agen atau distributor buku. Membeli buku baru memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun demi menyediakan informasi untuk masyarakat.
2. Mencari sumbangan atau donatur
Cara kedua proses pengadaan buku agar tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak adalah dengan mencari sumbangan atau donatur. Untuk memenuhi kelengkapan administrasi perpustakaan desa dari buku yang dikoleksi. Maka buku yang harus disediakan cukup banyak dan beragam. Hal ini bertujuan agar informasi yang diberikan semakin lengkap.
3. Menghimpun buku bekas
Untuk menambah buku koleksi yang bisa dibaca oleh masyarakat di perpustakaan desa adalah dengan menghimpun buku bekas. Pengelola perpustakaan desa bisa bekerja sama dengan msyarakat untuk mengumpulkan buku bekas. Kemudian buku-buku tersebut dipilih yang masih layak dipakai akan disimpan. Sedangkan buku yang sudah tidak layak bisa dikilokan untuk menambah pemasukan.
4. Menggandakan buku langka
Proses pengadaan koleksi buku untuk perpustakaan desa adalah dengan menggandakan buku langka. Para pengelola bisa menggandakan buku-bungku yang dinilai langka demi menyelamatkan ketersediaan buku tersebut. Penggandaan buku tetap harus dicatat dalam administrasi perpustakaan desa secara jelas. Agar jumlah buku langka yang tersedia bisa diketahui jumlahnya secara jelas.
5. Menerima penitipan buku
Pengelola perpustakaan desa bisa menerapkan sistem penitipan buku untuk siapa saja. Hal ini cukup efektif untuk menyediakan berbagai buku yang beragam tanpa harus mengeluarkan uang. Sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat melalui buku yang dititipkan menjadi lebih banyak. Jadi untuk masyarakat ke masyarakat lain secara lebih meluas.
Koleksi Perpustakaan Desa Ditinjau Dari Fisik dan Isinya
1. Ditinjau dari bentuk fisiknya
- Bahan pustaka berupa buku
Sebanyak apapun koleksi yang dimiliki tetap harus tercatat dalam administrasi perpustakaan desa. Pencatatan buku-buku yang ada di perpustakaan desa harus dibedakan secara mendetail. Salah satunya adalah membedakan buku dari bentuk fisiknya. Bahan pustaka seperti buku seperti contoh buku bahasa Inggris, buku Bahasa Indonesia dan masih banyak lagi.
- Bahan pustaka bukan berupa buku
Sedangkan pencatatan buku berdasarkan bentuk fisiknya juga dapat dilihat dari bahan pustaka bukan berupa buku. Bahan ini dibagai menjadi dua yaitu dalam bentuk tertulis seperti koran, surat kabar, majalah dan lain-lain. Bentuk lain yaitu audiovisual seperti radio, televisi, tape dan lain sebagainya.
2. Ditinjau dari jenis isinya
- Fiksi
Ditinjau dari jenis isinya, koleksi buku yang ada di perpustakaan desa dibagi menjadi dua. Pertama yaitu buku-buku yang berisi tentang cerita-cerita fiksi, seperti contoh buku anak-anak, cerpen, novel dan lain-lain. Dimana semua buku-buku tersebut biasanya hanya untuk hiburan bagi pembacanya.
- Non fiksi
Selain buku-buku fiksi terdapat juga koleksi buku non fiksi milik perpustakaan desa. Contoh buku non fiksi seperti kamus, ensiklopedi, majalah, karya ilmiah dan masih banyak lagi. Buku-buku non fiksi biasanya digunakan untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan isinya tentu saja bisa dipercaya.
Pengelolaan buku-buku yang ada diperpustakaan memang harus dipersiapkan dengan baik. Pengelola tidak hanya terus menambah jumlah koleksi buku, namun juga harus bisa menjaganya agar tidak hilang. Maka administrasi perpustakaan desa sangatlah penting, agar buku bisa terjaga dan terus bisa digunakan jangka panjang.
Buku-buku yang ada pada perpustakaan desa haruslah dicatat dengan rapi dan disusun sesuai dengan jenisnya. Bertujuan agar para pengunjung perpustakaan desa bisa dengan mudah menemukan buku yang dicari. Hal ini sesuai dengan arti perpustakaan sebagai tempat untuk mencari informasi. Dengan datang ke perpustakaan desa pasti berharap bisa menemukan banyak informasi.
Banyaknya koleksi yang dimiliki mengharuskan administrasi perpustakaan desa dikerjakan secara rapi. Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan desa sangat beragam dan terus bertambah. Perpustakaan desa terus menambah koleksi buku dengan melakukan beberapa cara. Selain itu, koleksi buku yang ada juga dibedakan berdasarkan isi dan bentuknya, lebih jelasnya semua diuraikan dibawah ini.
Perbedaan Perpustakaan Desa dengan Perpustakaan Umum
Pengertian perpustakaan secara umum yaitu tempat untuk menyimpan dan mengumpulkan segala macam bentuk buku maupun bukan berbentuk buku. Selain ada perpustakaan umum, saat ini juga sedang dikembangkan perpustakaan desa. Kedua perpustakaan tersebut tidak ada bedanya, hanya saja semua administrasi perpustakaan desa dikelola oleh pemerintah desa.
Secara khusus perpustakaan desa adalah sebuah layanan publik yang dikembangkan dari, oleh, untuk masyarakat ke masyarakat. Berbeda dengan perpustakaan umum yang dikelola dan dikembangkan untuk masyarakat umum. Tujuan adanya perpustakaan desa adalah untuk memenuhi segala bentuk informasi yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga diharapkan akan tumbuh kesadaran membaca masyarakat semakin luas.
Kelengkapan Administrasi yang Harus Ada di Perpustakaan Desa
1. Buku induk perpustakaan desa
Semua perpustakaan desa haruslah memiliki administrasi perpustakaan desa yang jelas dan tersusun rapi. Salah satu administrasi yang harus ada di perpustakaan desa adalah sebuah buku induk. Buku induk merupakan buku yang mencatat semua inventaris di perpustakaan desa. Dengan adanya buku induk bisa lebih memperjelas apa saja inventarus yang dimiliki perusahaan.
2. Kartu dan buku peminjam
Konsep perpustakaan desa bisa meminjamkan buku kepada siapapun yang ingin membacanya. Maka dari itu, perpustakaan desa haruslah memiliki kartu dan buku untuk peminjam. Jadi buku yang dipinjam bisa dicatat secara jelas, sehingga ketika dikembalikan juga akan dicatat kembali. Hal ini penting dilakukan agar buku yang dipinjam tidak hilang sembarangan.
3. Buku keuangan perpustakaan
Kelengkapan administrasi perpustakaan desa yang lainnya adalah buku keuangan perpustakaan. Walaupun perpustakaan bukan lembaga keuangan, namun tetap harus mencatat segala macam bentuk pemasukan dan pengeluaran. Seperti uang hasil donasi, denda keterlambatan pengembalian buku, dan segala bentuk pengeluaran. Sehingga semua menjadi jelas agar segala macam bentuk keuangan tidak menjadi masalah.
4. Kartu pesanan
Kartu pesanan ini digunakan untuk mencatat semua pesanan buku yang diinginkan oleh peminjam. Sebuah kartu pesanan biasanya dibutuhkan jika buku yang Anda cari ternyata tidak ada. Catatan yang dibuat bisa diserahkan kepada pengelola perpustakaan desa. Jika buku yang dipesan sudah ada biasanya akan diberikan ketika Anda datang lagi.
5. Komputer
Anda pasti akan bertanya-tanya tentang komputer sebagai salah satu kelengkapan administrasi perpustakaan desa. Komputer akan digunakan para pengunjung untuk mencari daftar buku yang dicari. Jika memang buku tidak ada pasti tidak terdapat informasi pada komputer. Dengan menggunakan komputer, mencari buku yang diinginkan jauh lebih mudah dan cepat.
Beberapa Cara Dalam Proses Pengadaan Koleksi Buku Perpustakaan
1. Bisa membeli langsung
Pengadaan koleksi buku perpustakaan desa bisa dilakukan dengan beberapa cara. Jika pemerintah desa ingin menyediakan buku-buku baru, maka bisa membeli secara langsung. Agar pembelian buku tidak terlalu mahal bisa memesan secara khusus di agen atau distributor buku. Membeli buku baru memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun demi menyediakan informasi untuk masyarakat.
2. Mencari sumbangan atau donatur
Cara kedua proses pengadaan buku agar tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak adalah dengan mencari sumbangan atau donatur. Untuk memenuhi kelengkapan administrasi perpustakaan desa dari buku yang dikoleksi. Maka buku yang harus disediakan cukup banyak dan beragam. Hal ini bertujuan agar informasi yang diberikan semakin lengkap.
3. Menghimpun buku bekas
Untuk menambah buku koleksi yang bisa dibaca oleh masyarakat di perpustakaan desa adalah dengan menghimpun buku bekas. Pengelola perpustakaan desa bisa bekerja sama dengan msyarakat untuk mengumpulkan buku bekas. Kemudian buku-buku tersebut dipilih yang masih layak dipakai akan disimpan. Sedangkan buku yang sudah tidak layak bisa dikilokan untuk menambah pemasukan.
4. Menggandakan buku langka
Proses pengadaan koleksi buku untuk perpustakaan desa adalah dengan menggandakan buku langka. Para pengelola bisa menggandakan buku-bungku yang dinilai langka demi menyelamatkan ketersediaan buku tersebut. Penggandaan buku tetap harus dicatat dalam administrasi perpustakaan desa secara jelas. Agar jumlah buku langka yang tersedia bisa diketahui jumlahnya secara jelas.
5. Menerima penitipan buku
Pengelola perpustakaan desa bisa menerapkan sistem penitipan buku untuk siapa saja. Hal ini cukup efektif untuk menyediakan berbagai buku yang beragam tanpa harus mengeluarkan uang. Sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat melalui buku yang dititipkan menjadi lebih banyak. Jadi untuk masyarakat ke masyarakat lain secara lebih meluas.
Koleksi Perpustakaan Desa Ditinjau Dari Fisik dan Isinya
1. Ditinjau dari bentuk fisiknya
- Bahan pustaka berupa buku
Sebanyak apapun koleksi yang dimiliki tetap harus tercatat dalam administrasi perpustakaan desa. Pencatatan buku-buku yang ada di perpustakaan desa harus dibedakan secara mendetail. Salah satunya adalah membedakan buku dari bentuk fisiknya. Bahan pustaka seperti buku seperti contoh buku bahasa Inggris, buku Bahasa Indonesia dan masih banyak lagi.
- Bahan pustaka bukan berupa buku
Sedangkan pencatatan buku berdasarkan bentuk fisiknya juga dapat dilihat dari bahan pustaka bukan berupa buku. Bahan ini dibagai menjadi dua yaitu dalam bentuk tertulis seperti koran, surat kabar, majalah dan lain-lain. Bentuk lain yaitu audiovisual seperti radio, televisi, tape dan lain sebagainya.
2. Ditinjau dari jenis isinya
- Fiksi
Ditinjau dari jenis isinya, koleksi buku yang ada di perpustakaan desa dibagi menjadi dua. Pertama yaitu buku-buku yang berisi tentang cerita-cerita fiksi, seperti contoh buku anak-anak, cerpen, novel dan lain-lain. Dimana semua buku-buku tersebut biasanya hanya untuk hiburan bagi pembacanya.
- Non fiksi
Selain buku-buku fiksi terdapat juga koleksi buku non fiksi milik perpustakaan desa. Contoh buku non fiksi seperti kamus, ensiklopedi, majalah, karya ilmiah dan masih banyak lagi. Buku-buku non fiksi biasanya digunakan untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan isinya tentu saja bisa dipercaya.
Pengelolaan buku-buku yang ada diperpustakaan memang harus dipersiapkan dengan baik. Pengelola tidak hanya terus menambah jumlah koleksi buku, namun juga harus bisa menjaganya agar tidak hilang. Maka administrasi perpustakaan desa sangatlah penting, agar buku bisa terjaga dan terus bisa digunakan jangka panjang.
Belum ada Komentar untuk "Kelengkapan Administrasi Perpustakaan Desa dan Informasi Seputar Koleksi Buku"
Posting Komentar