Kesalahan-kesalahan Yang Membuat Perpustakaan Desa Sepi Pengunjung
Perpustakaan desa merupakan salah satu wadah pendidikan yang harus diperjuangkan. Sayangnya minat masyarakat terhadap wadah ilmu satu ini serasa kurang maksimal. Bukan tanpa sebab, pasti ada yang memicu hal ini bisa terjadi. Salah satunya adalah kemunculan internet sebagai teknologi instan di era modern ini.
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan saat hendak mendirikan atau membina sebuah perpustakaan desa. Tujuannya tentu saja supaya perpustakaan desa tersebut ramai pengunjung dan bisa berjalan sesuai dengan fungsinya yakni wadah ilmu. Jika Anda menjadi aparatur yang bertanggung jawab dalam pembinaan perpustakaan desa, pastikan untuk membuat persiapan secara matang.
Dilihat dari fakta yang ada, banyak orang yang melakukan kesalahan saat mereka mendirikan sebuah perpustakaan desa. Kesalahan seperti ini sudah tentu akan sangat berdampak terhadap kelangsungan perpustakaan desa itu sendiri. Karenanya bagi Anda yang hendak menjadi pelopor pendirian perpustakaan desa, akan sangat bagus untuk memahami kesalahan yang membuat perpustakaan desa sepi pengunjung di bawah ini.
Konten Buku Yang Tidak Sesuai
Kesalahan pertama yang menjadi pemicu sepinya perpustakaan desa adalah konten atau materi buku yang tidak sesuai. Mestinya sebagai penyelenggara perpustakaan, Anda mempertimbangkan materi dan jenis buku yang dipajang secara detail. Sesuaikan hal ini dengan aspek demografis pengunjung perpustakaan di desa.
Jika memang pengunjung kebanyakan berasal dari kalangan anak anak, sangat direkomendasikan untuk menyediakan lebih banyak buku anak dibanding Anda menyiapkan buku untuk orang dewasa. Banyaknya pengunjung yang datang akan menjadi stimulus bagi masyarakat lain untuk ikut berkunjung ke perpustakaan.
Selain itu, buku yang disiapkan juga harus berkualitas dan berasa dari suber yang valid. Pertimbangkan untuk menyiapkan pengecekan secara berkala terkait jumlah buku dan konten yang ditebar di perpustakaan, seringkali ada orang tak bertanggung jawab yang manaruh buku ideologi melenceng dengan tujuan buruk.
Aturan dan Persyaratan Anggota Yang Terlalu Rumit
Hal lain yang tidak kalah penting untuk Anda pertimbangkan adalah aturan dan persayaratan yang diberlakukan pada perpustakaan. Mayoritas masyarakat desa adalah masyarakat awam. Jangan samakan mereka dengan masyarakat perkotaan yang sudah terbiasa dengan regulasi. Pastikan Anda menerapkan persyaratan yang tidak terlalu berat saat memberikan pinjaman buku.
Selain itu, pastikan juga untuk menaruh persayaratan yang ringan saja untuk mendaftar anggota. Pastikan masyarakat yang berminat tidak dipersulit untuk mendapatkan keanggotaan mereka di perpustakaan. Kalau Anda menyiapkan persyaratan yang terlalu sulit, mungkin kebanyakan mereka akan kehilangan minatnya.
Frontliner Yang Kurang Profesional
Selain kedua hal tersebut, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan saat Anda mendirikan perpustakaan desa adalah memilih frontliner yang berkualitas. Jangan asal dalam memilih penjaga perpustakaan seperti ini. Pastikan Anda memilih pustakawan yang ramah dan bisa berkomunikasi dengan baik terhadap masyarakat pedesaan.
Masyarakat desa biasanya berbeda dengan masyarakat perkotaan yang tidak pemalu. Mereka cenderung lebih senang jika tidak terlalu banyak pertanyaan yang diajukan. Anda harus menyesuaikan kondisi perpustakaan dengan kebiasaan mereka ini. Jika Anda sebagai pustakawan terlalu agresif terhadap mereka, tentu saja mereka tidak akan suka.
Pemasaran Yang Tidak Maksimal
Hal terakhir yang menjadi kendala kenapa perpustakaan desa tidak bisa maju adalah karena pemasaran yang dilakukan tidak maksimal. Selayaknya usaha, pemasaran adalah hal yang paling utama untuk membuat orang orang mengetahui sesuatu. Begitu juga dengan pusdes ini. Pastikan Anda memilih metode pemasaran dan penyuluhan yang tepat, agar masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan desa di wilayahnya.
Beberapa perpustakaan desa di negeri ini bahkan melakukan metode perpus keliling untuk mendongkrak keinginan baca masyarakat terhadap buku. Hal ini bisa Anda coba guna meningkatkan popularitas perpustakaan desa yang Anda bina di wilayah Anda.
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan saat hendak mendirikan atau membina sebuah perpustakaan desa. Tujuannya tentu saja supaya perpustakaan desa tersebut ramai pengunjung dan bisa berjalan sesuai dengan fungsinya yakni wadah ilmu. Jika Anda menjadi aparatur yang bertanggung jawab dalam pembinaan perpustakaan desa, pastikan untuk membuat persiapan secara matang.
Dilihat dari fakta yang ada, banyak orang yang melakukan kesalahan saat mereka mendirikan sebuah perpustakaan desa. Kesalahan seperti ini sudah tentu akan sangat berdampak terhadap kelangsungan perpustakaan desa itu sendiri. Karenanya bagi Anda yang hendak menjadi pelopor pendirian perpustakaan desa, akan sangat bagus untuk memahami kesalahan yang membuat perpustakaan desa sepi pengunjung di bawah ini.
Konten Buku Yang Tidak Sesuai
Kesalahan pertama yang menjadi pemicu sepinya perpustakaan desa adalah konten atau materi buku yang tidak sesuai. Mestinya sebagai penyelenggara perpustakaan, Anda mempertimbangkan materi dan jenis buku yang dipajang secara detail. Sesuaikan hal ini dengan aspek demografis pengunjung perpustakaan di desa.
Jika memang pengunjung kebanyakan berasal dari kalangan anak anak, sangat direkomendasikan untuk menyediakan lebih banyak buku anak dibanding Anda menyiapkan buku untuk orang dewasa. Banyaknya pengunjung yang datang akan menjadi stimulus bagi masyarakat lain untuk ikut berkunjung ke perpustakaan.
Selain itu, buku yang disiapkan juga harus berkualitas dan berasa dari suber yang valid. Pertimbangkan untuk menyiapkan pengecekan secara berkala terkait jumlah buku dan konten yang ditebar di perpustakaan, seringkali ada orang tak bertanggung jawab yang manaruh buku ideologi melenceng dengan tujuan buruk.
Aturan dan Persyaratan Anggota Yang Terlalu Rumit
Hal lain yang tidak kalah penting untuk Anda pertimbangkan adalah aturan dan persayaratan yang diberlakukan pada perpustakaan. Mayoritas masyarakat desa adalah masyarakat awam. Jangan samakan mereka dengan masyarakat perkotaan yang sudah terbiasa dengan regulasi. Pastikan Anda menerapkan persyaratan yang tidak terlalu berat saat memberikan pinjaman buku.
Selain itu, pastikan juga untuk menaruh persayaratan yang ringan saja untuk mendaftar anggota. Pastikan masyarakat yang berminat tidak dipersulit untuk mendapatkan keanggotaan mereka di perpustakaan. Kalau Anda menyiapkan persyaratan yang terlalu sulit, mungkin kebanyakan mereka akan kehilangan minatnya.
Frontliner Yang Kurang Profesional
Selain kedua hal tersebut, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan saat Anda mendirikan perpustakaan desa adalah memilih frontliner yang berkualitas. Jangan asal dalam memilih penjaga perpustakaan seperti ini. Pastikan Anda memilih pustakawan yang ramah dan bisa berkomunikasi dengan baik terhadap masyarakat pedesaan.
Masyarakat desa biasanya berbeda dengan masyarakat perkotaan yang tidak pemalu. Mereka cenderung lebih senang jika tidak terlalu banyak pertanyaan yang diajukan. Anda harus menyesuaikan kondisi perpustakaan dengan kebiasaan mereka ini. Jika Anda sebagai pustakawan terlalu agresif terhadap mereka, tentu saja mereka tidak akan suka.
Pemasaran Yang Tidak Maksimal
Hal terakhir yang menjadi kendala kenapa perpustakaan desa tidak bisa maju adalah karena pemasaran yang dilakukan tidak maksimal. Selayaknya usaha, pemasaran adalah hal yang paling utama untuk membuat orang orang mengetahui sesuatu. Begitu juga dengan pusdes ini. Pastikan Anda memilih metode pemasaran dan penyuluhan yang tepat, agar masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan desa di wilayahnya.
Beberapa perpustakaan desa di negeri ini bahkan melakukan metode perpus keliling untuk mendongkrak keinginan baca masyarakat terhadap buku. Hal ini bisa Anda coba guna meningkatkan popularitas perpustakaan desa yang Anda bina di wilayah Anda.
Belum ada Komentar untuk "Kesalahan-kesalahan Yang Membuat Perpustakaan Desa Sepi Pengunjung"
Posting Komentar