Perpustakaan Desa Konvensional Vs Perpustakaan Desa Digital, Mana Yang Lebih Baik ?
Perpustakaan saat ini sudah hampir tergantikan eksistensinya dengan keberadaan informasi di internet. Padahal informasi yang ada di internet belum tentu kebenarannya. Hal ini karena konten yang ada di internet tidak memiliki filter. Semua bisa membuat apapun di internet tanpa memerlukan keahlian khusus dan tanpa ada standar yang jelas.
Kebebasan ini terkadang dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk kepentingan pribadi mereka yang tidak jarang merugikan orang lain. Hal ini harus kita minimalisir agar generasi muda tidak terjebak dalam arus globalisasi yang tidak jelas arah tujuannya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan memfasilitasi mereka dengan konten yang mengedukasi.
Salah satunya dengan menyediakan ruang belajar yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Perpustakaan desa adalah salah satu bentuk perpustakaan yang bisa menjangkau masyarakat luas jika dikelola dengan semenarik mungkin. Dengan adanya perpustakaan desa ini pula informasi yang beredar dapat kita arahkan pada hal yang lebih positif.
Ada beberapa bentuk perpustakaan desa yang bisa Anda kembangkan untuk desa Anda, yaitu perpustakaan desa digital dan perpustakaan desa konvensional. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda harus bisa mengenali kedua jenis perpustakaan ini, agar bisa menghasilkan manfaat yang maksimal.
Perpustakaan Desa Konvensional
Perpustakaan desa konvensional merupakan perpustakaan desa yang biasa, yaitu perpustakaan yang memiliki tempat dan bangunan yang nyata. Perpustakaan ini merupakan salah satu bentuk perpustakaan yang pertama kali muncul dan sampai sekarang berdiri di beberapa desa yang sudah menerapkan UU tentang perpustakaan desa.
Keunggulan dari perpustakaan ini adalah memiliki tempat yang nyata dan koleksi buku yang bisa digunakan secara langsung, baik itu hanya untuk sekedar di baca, maupun untuk dipinjam. Selain itu, perpustakaan jenis ini bisa menjangkau berbagai macam kalangan masyarakat. Baik itu masyarakat kelas menengah kebawah, sampai kelas menengah ke atas.
Perpustakaan ini juga bisa menjadi tempat berkumpul yang tentunya mengedukasi bagi masyarakat desa tersebut. Apalagi jika dikemas dengan tampilan yang menarik. Namun tentu saja untuk mengadakan sebuah perpustakaan desa konvensional Anda memerlukan tempat yang cukup luas untuk menyimpan koleksi buku. Selain itu, modal yang diperlukan relatif cukup besar.
Perpustakaan Desa Digital
Perpustakaan desa digital merupakan salah satu bentuk perpustakaan yang lebih modern, dimana perpustakaan ini bisa kita akses hanya mengandalkan koneksi internet. Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan jenis ini merupakan buku digital atau e-book. E-book ini biasanya dibuka menggunakan smartphone atau komputer.
Perpustakaan jenis ini memiliki akses yang terbatas, yaitu hanya bagi mereka yang memiliki gadget yang support untuk membuka e-book. Meskipun pada umumnya masyarakat indonesia sudah memiliki smartphone mulai dari kalangan atas sampai bawah, namun saat ini masih terdapat juga masyarakat yang belum mampu menggunakannya.
Kelebihan lain dari perpustakaan ini adalah bisa digunakan dimanapun dan kapanpun. Anda tidak perlu pergi ke perpustakaan karena perpustakaan tersebut sudah ada di genggaman Anda. Sehingga Anda bisa mengakses koleksi buku yang ada di perpustakaan desa tersebut dengan lebih mudah dan fleksibel.
Namun jika disuruh memilih perpustakaan mana yang lebih baik kembali lagi pada pilihan masing-masing. Namun ada baiknya apabila anda ingin merintis perpustakaan desa atau masih dalam tahap pengembangan, Anda memilih perpustakaan konvensional lebih dulu karena daya jangkauannya lebih luas dan bisa dijadikan tempat berkumpul yang positif. Jika ingin membangun perpustakaan desa digital Anda bisa juga menggabungkannya dengan perpustakaan desa konvensional.
Gabungan antara perpustakaan digital dan perpustakaan konvensional dikenal dengan nama perpustakaan hibrida. Perpustakaan Hibrida ini masih mempunyai koleksi tercetak yang permanen dan setara dengan koleksi digitalnya,dimana perpustakaan digital berusaha ingin mengubah semua koleksinya ke dalam bentuk digital. Perpustakaan hibrida memperluas konsep cakupan jasa informasi sehingga perubahan koleksi elektronik dan digital serta penggunaan teknologi komputer tidak dapat dipisahkan dari yang berbasis tercetak.
Kebebasan ini terkadang dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk kepentingan pribadi mereka yang tidak jarang merugikan orang lain. Hal ini harus kita minimalisir agar generasi muda tidak terjebak dalam arus globalisasi yang tidak jelas arah tujuannya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan memfasilitasi mereka dengan konten yang mengedukasi.
Salah satunya dengan menyediakan ruang belajar yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Perpustakaan desa adalah salah satu bentuk perpustakaan yang bisa menjangkau masyarakat luas jika dikelola dengan semenarik mungkin. Dengan adanya perpustakaan desa ini pula informasi yang beredar dapat kita arahkan pada hal yang lebih positif.
Ada beberapa bentuk perpustakaan desa yang bisa Anda kembangkan untuk desa Anda, yaitu perpustakaan desa digital dan perpustakaan desa konvensional. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda harus bisa mengenali kedua jenis perpustakaan ini, agar bisa menghasilkan manfaat yang maksimal.
Perpustakaan Desa Konvensional
Perpustakaan desa konvensional merupakan perpustakaan desa yang biasa, yaitu perpustakaan yang memiliki tempat dan bangunan yang nyata. Perpustakaan ini merupakan salah satu bentuk perpustakaan yang pertama kali muncul dan sampai sekarang berdiri di beberapa desa yang sudah menerapkan UU tentang perpustakaan desa.
Keunggulan dari perpustakaan ini adalah memiliki tempat yang nyata dan koleksi buku yang bisa digunakan secara langsung, baik itu hanya untuk sekedar di baca, maupun untuk dipinjam. Selain itu, perpustakaan jenis ini bisa menjangkau berbagai macam kalangan masyarakat. Baik itu masyarakat kelas menengah kebawah, sampai kelas menengah ke atas.
Perpustakaan ini juga bisa menjadi tempat berkumpul yang tentunya mengedukasi bagi masyarakat desa tersebut. Apalagi jika dikemas dengan tampilan yang menarik. Namun tentu saja untuk mengadakan sebuah perpustakaan desa konvensional Anda memerlukan tempat yang cukup luas untuk menyimpan koleksi buku. Selain itu, modal yang diperlukan relatif cukup besar.
Perpustakaan Desa Digital
Perpustakaan desa digital merupakan salah satu bentuk perpustakaan yang lebih modern, dimana perpustakaan ini bisa kita akses hanya mengandalkan koneksi internet. Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan jenis ini merupakan buku digital atau e-book. E-book ini biasanya dibuka menggunakan smartphone atau komputer.
Perpustakaan jenis ini memiliki akses yang terbatas, yaitu hanya bagi mereka yang memiliki gadget yang support untuk membuka e-book. Meskipun pada umumnya masyarakat indonesia sudah memiliki smartphone mulai dari kalangan atas sampai bawah, namun saat ini masih terdapat juga masyarakat yang belum mampu menggunakannya.
Kelebihan lain dari perpustakaan ini adalah bisa digunakan dimanapun dan kapanpun. Anda tidak perlu pergi ke perpustakaan karena perpustakaan tersebut sudah ada di genggaman Anda. Sehingga Anda bisa mengakses koleksi buku yang ada di perpustakaan desa tersebut dengan lebih mudah dan fleksibel.
Namun jika disuruh memilih perpustakaan mana yang lebih baik kembali lagi pada pilihan masing-masing. Namun ada baiknya apabila anda ingin merintis perpustakaan desa atau masih dalam tahap pengembangan, Anda memilih perpustakaan konvensional lebih dulu karena daya jangkauannya lebih luas dan bisa dijadikan tempat berkumpul yang positif. Jika ingin membangun perpustakaan desa digital Anda bisa juga menggabungkannya dengan perpustakaan desa konvensional.
Gabungan antara perpustakaan digital dan perpustakaan konvensional dikenal dengan nama perpustakaan hibrida. Perpustakaan Hibrida ini masih mempunyai koleksi tercetak yang permanen dan setara dengan koleksi digitalnya,dimana perpustakaan digital berusaha ingin mengubah semua koleksinya ke dalam bentuk digital. Perpustakaan hibrida memperluas konsep cakupan jasa informasi sehingga perubahan koleksi elektronik dan digital serta penggunaan teknologi komputer tidak dapat dipisahkan dari yang berbasis tercetak.
Belum ada Komentar untuk "Perpustakaan Desa Konvensional Vs Perpustakaan Desa Digital, Mana Yang Lebih Baik ?"
Posting Komentar